Mengawali cerita pagi hari ini dengan sebuah pertanyaan, mengapa ada ujian?
Saya jawab karena tanpa diuji kita tak akan tahu bahwa kita mampu.
Pengalaman ujian tentunya sudah ada sejak jenjang pendidikan kanak-kanak yaitu TK/RA, meski tidak secara langsung diujikan tentunya seorang guru akan mengetahui anak didiknya yang mampu dan belum mampu.
Begitu juga saat saya kuliah, masih tetap ada yang namanya ujian, dan meski tidak mengeyam pendidikan pun, ujian itu akan terus ada seiring kita bernafas.
Ujian yang barusan dibahas adalah bentuk kecil dari ujian sesungguhnya. Ujian yang lebih dari hal itu adalah ujian hidup.
Setiap hari kita diuji, dan setan-setan pun senantiasa berusaha menjadi pengganggu ketika dalam keadaan kita melakukan kebaikan.
Kita diuji itu untuk mengetahui kita mampu atau tidak menjadi seorang pengisi dunia. Bukankah manusia dan jin diciptakan sebagai hamba dalam hal kita mengabdi kepada Tuhan, dan kita menjadi Khalifah dalam hal menjaga keutuhan kehidupan kita di dunia.
Sering kali saya merasa tak mampu menjalani sebuah ujian, merasa tak sanggup menjalani rutinitas kehidupan, dan merasa bosan dengan tekanan yang ada.
Namun, sadarlah kita diuji karena Allah SWT yakin dengan begitu pedihnya ujian kita akan mampu melewatinya. Dan ujian itu dilakukan agar kita sampai pada tingkatan yang lebih tinggi.
Ada sebuah perumpamaan yang pernah saya dengar dari ustadz sejak mengaji kitab "bidayatul hidayah" perumpamaan itu berupa : karena ikan yang semakin besar, pemilik ikan itu berniat untuk memindahkan tempat ikan itu ke aquarium yang lebih besar dan nyaman, namun saat mengangkat ikan itu dari kolam yang semula menuju ke yang lebih besar kadang si ikan tidak sabar dan merasa dipindahkan nya itu sebuah ketidaknyamanan, ada ikan yang tetap diam hingga bisa dipindahkannya dengan cepat dan ada yang mencoba melarikan diri dari tangan sang pemilik ikan sehingga ikan itu jatuh dan bukan tempat yang nyaman yang didapatkan malah tempat yang lebih buruk. Hikmahnya dari perumpamaan di atas kalian sendiri bisa menafsirkannya.
0 comments:
Post a Comment