Saturday, 16 December 2017
AKU DAN AL-QURAN
Nama saya Eva Brenda Bellinda, saya lahir 04 Januari 1998 di Madiun, Jawa Timur. Saya 3 bersaudara dan saya anak pertama. Bapak saya bernama Wahidin Buadiarto (Almarhum) dan Ibu saya bernama Sri Kartini. Di sini saya akan menceritakan pengalaman saya mengenai apa saja yang telah saya peroleh setelah saya mengenal Al-Quran dan Hadis dalam kehidupan saya. Saya akan memulainya dari lingkungan rumah saya. Saya lahir dikalangan keluarga yang tingkat ke islamianya sedang-sedang saja. Keluarga saya mengajarkan saya sholat 5 waktu, berpuasa wajib maupun sunnah, mengaji dan mengajarkan kepada saya mana akhlak yang baik dan mana akhlak yang buruk. Sebatas seperti itulah pemahaman agama yang diajarkan keluarga saya kepada saya maupun adik-adik saya, selebihnya saya mendapatkannya dari sekolah.
Mengenai lingkungan rumah saya, saya tinggal di desa yang mayoritas penduduknya tingkat keislamianya juga biasa-biasa saja, mungkin dapat dikatakan abangan. Rumah dimana saya tinggal jauh dari pondok pesantren dan juga jarang terdapat tokoh ataupun pemuka agama. Saya bersekolah mulai dari TK hingga SMA di instansi pendidikan yang berbasis umum dan jurusan yang saya ambil di pendidikan terakhir saya adalah IPS. Otomatis teman saya disekolah pun juga siswa-siswa yang bisa dikatakan abangan juga mungkin. Melihat dari situ pastilah saya hanya dapat mengenal Al-Quran hanya pokok-pokoknya saja, bahkan saya sampai tamat SMA pun belum menngenal Al-Quran maupun hadis terlalu jauh dan mendalam. Pernah saya membaca hadis tanpa mengtahui bahwa hadis itu ternyata ada yang shahih ada pula yg tidak. Selepas dari itu semua, saya tetap tahu batasan-batasan mana yang boleh saya lakukan maupun mana yang tidak boleh saya lakukan. Mana yang dilarang oleh agama saya dan mana yang diajarkan oleh agama dan Tuhan saya.
Disini saya akan memulainya dari saya awal masuk kuliah di Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dari mulai masuk pertama kali di kampus yang berbasis islam ini, membuat saya sangat kaget dan perlu beradaptasi dengan sangat ekstra. Karena kebiasaan saya dirumah, lingkungan maupun teman disini sangat berbeda karakter semua. Mulailah dimana saya menemukan masalah demi masalah yang silih berganti berdatangan menghampiri saya. Mulai dari saya belajar akhlak dan tasawuf, baru pertama kali masuk kls langsung ditanya apa itu dzat Tuhan maupun tentang hadis dan tafsir. Semua itu membuat saya merasa ingin pulang ke rumah saja, karena itu semua tadi sulit bagi saya. Hal yang saya sebutkan di atas tadi merupakan kali pertama saya kenal dalam sejarah kehidupan saya. Rasanya menekan untuk saya, karena saya harus bersaing dengan teman-teman di kampus yang latar belakang mereka mayoritas dari pondok dan MA, amat sangat jauh pemahaman saya tentang agama dan Al-Quran tertinggal dari mereka. Namun, cita-cita dan harapan-harapan orang tua saya lah yang membuat saya tegar dan masih bertahan sampai sekarang.
Bertahan sampai semester ke tiga ini membuat saya mulai merasakan manfaat dari belajar Al-Quran, hadis, tasawuf, maupun tafsir dalam kehidupan saya. Dari sini saya mulai merasa menjadi manusia yang lebih bermanfaat karena saya menjadi bisa memberikan pengetahuan kepada adik-adik saya dirumah lebih banyak dari orang tua saya dulu memberikan pengetahuan tentang Al-Quran dan agama kepada saya. Disini saya merasa lebih bisa melengkapi kekurangan dalam keluarga saya walaupun belum banyak yang saya kuasai namun setidaknya saya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari adik-adik saya dirumah ketika mereka bertanya. Di lingkungan kampus saya juga merasa bersyukur bisa belajar mengenai agama, terutama Al-Quran yang lebih mendalam dari pengetahuan saya sebelumnya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini, saya merasa bahwa dengan saya menuntut ilmu di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini, mempelajari Al-Quran,hadis,tafsir,tasawuf itu saya mendapatkan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan saya di dunia maupun di akhirat.
Jika ditanya apa saja manfaat Al-Quran dalam kehidupan saya, saya begitu bingung menjawabnya, karena Al-Quran setelah sejauh ini saya mempelajarinya sangat amat luar biasa, ternyata semua sekecil apapun yang ada di dunia itu diatur dan ada dalam Al-Quran. Dari belajar mengenai agama yang lebih mendalam ini juga yang dulunya saya selalu bertanya “Mengapa sih kok islam banyak sekali macamnya?” Ada yang bercadar, pakai celana congklang dan sebagainya dapat terjawab sekarang. Dulunya saya cuma bisa bertanya-tanya mengapa perempuan selalu ada dibawah kuasa laki-laki, sekarang dapat saya ketahui alasanya dengan saya membaca dan mempelajari hadis-hadis misoginis. Dulu saya yang hanya percaya saja jika diberitahu oleh teman saya mengenai poligami sekarang saya menjadi lebih berani berargumen dan menyampaikan pemikiran saya sebagai perempuan karena saya sudah mempelajari hukum dan asbabun nuzul dari ayat tentang berpoligami tersebut.
Al-Quran sangat memberikan banyak sekali pengetahuan baru untuk saya, karena saya akui dulu saya sangat awam mengenai Al-Quran, saya hanya bisa membacanya tanpa mengetahui hukum-hukum yang mendasar di dalamnya. Oh iya, tidak lupa untuk teman saya yang dulu dari SMA selalu bareng-bareng hingga sekarang juga tak luput membuat saya semakin merasa manfaat dari mempelajari Al-Quran dan hadis. Dulu di antara kami berlima semua abangan dan minim pengetahuan tentang Al-Quran dan hadis, berhubung sekarang saya berkesempatan dapat menempuh pendidikan di UIN saya lah yang sedikit dapat membantu mereka menjawab seputar pertanyaan mengenai agama dan Al-Quran. Jika dulu kami menganggap sesuatu yang belum tentu benar itu sebuah kebenaran tanpa mengetahui hukum pastinya, sekarang saya dapat menjelaskan sedikit kepada mereka hukum yang benarnya bagaimana dan lain sebagainya. Untuk lingkungan dirumah saya juga sedikit bisa membantu orang tua saya untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan zaman dulu yang tidak ada dalam ajaran Al-Quran dan sunnah nabi, seperti halnya mereka memasang ketupat di atas pintu rumah saat hari raya, yang katanya sebagai hidangan untuk sanak saudara yang telah meninggal jika nanti pulang kerumah untuk menjenguk keluarga yang masih hidup. Banyak sekali manfaat dan perubahan yang saya dapat setelah saya mempelajari Al-Quran dan hadis. Mungkin sampai disini dulu cerita pengalaman saya mengenai perubahan yang saya dapat setelah mempelajari Al-Quran dan hadis. Saya ucapkan terimakasih untuk pihak-pihak yang telah membantu membuat saya lebih mampu mempelajari Al-Quran dan hadis lebih jauh dan mendalam. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmatNya kepada kita semua. Amin.. Maha Besar Allah dengan Segala KesempurnaaNya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment