Blogger news

Friday, 11 September 2015

MEMBENTENGI DIRI DARI BERBAGAI PROBLEMATIKA ISLAM NUSANTARA DI MASA KINI


            Islam merupakan agama samawi yang diturunkan oleh Allah SWT. melalui perantara malaikat Jibril sebagai penyampai wahyu untuk diberikan kepada Nabi Muhammaad SAW., ajaran yang diterima Nabi yang merupakan sebuah Mukjizat baginya yakni Al-Qur’an dan Hadist . Al-Qur’an merupakan kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai  sebuah pedoman hidup, yang didalamnya memuat perintah, larangan, dan petunjuk untuk kebaikan manusia baik di Dunia maupum di Akherat. Sedangkan Hadist merupakan budi perangai Rasulullah SAW. sehari – hari, hal itu meliputi ucapan, perilaku, dan hukum suatu hal yang sebagian diantaranya berisi penjelasan terhadap ayat – ayat Al-Qur’an.
            Jika ditinjau dari kata dasar, Islam berasal dari kata salima berarti selamat, tunduk, berserah. Sementara kata Islam merupakan kata jadi (masdar) dari aslama, yuslimu, islaman, yang berarti kepatuhan, ketundukan, dan berserah. Kata kerja aslama berarti menyerahkan, mematuhi, tunduk. Maka jika disebut aslama amrahu ila allah berarti menyerahkan urusan kepada Allah. Penggunaan kata aslama menunjukan mutlaknya dilakukan proses untuk meraih keselamatan. Maksudnya, keselamatan yang diberikan kepada seseorang bukan dalam bentuk pemberian tanpa kerja, tetapi untuk mendapatkan keselamatan dibutuhkan proses dalam bentuk usaha dan kerja keras. (Prof. Dr. Khoiruddin Nasution, M.A.2009:1)

            Jadi intisari Islam adalah Berserah diri atau taat sepenuh hati kepada kehendak Allah SWT. , demi tercapainya kepribadian yang bersih dari cacat noda, hubungan yang harmonis dan damai sesama manusia, atau selamat sejahtera di dunia dan akhirat. (M. Abdul Karim.2013:15)
            Jika kita pahami bersama segala hal perintah yang mesti di taati sepenuh hati, segala larangan yang mesti di hindari tanpa ingin mencoba, bukanlah kehendak demi kepentingan Allah SWT., namun demi kemaslahatan dan kebaikan bagi umat manusia dan segenap lingkungannya.
Hal ini membenarkan bahwa sekalipun semua mahluk cipataan-Nya tak ada yang beribadah kepada-Nya, maka tak menjadi sebab akan ketidakuasaan dan kelemahan bagi Allah SWT. , Justru ketika seorang hamba yang dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa Manusia dan Jin di ciptakan untuk beribadah, Malah tidak melakukan hal tersebut maka betapa begitu hinanya diri kita ini.
Islam yang merupakan agama penyempurna agama terdahulu, memberikan pengajaran agar beriman kepada Allah SWT, Malaikat , Kitab – Kitab-Nya, Para Rosul-Nya, kepada hari kiamat, dan kepada Qodo dan Qodar-Nya. Selain itu Islam juga mengajarkan tentang lima kewajiban pokok seorang muslim yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat, syahadat tersebut sebagai suatu kesaksian dengan sepenuh hati akan ketundukannya kepada seluruh syari’at Islam. Selanjutnya mendirikan sholat sebagai simbol penghambaan yang menandakaan bahwa seorang hamba tak ada daya upaya melainkan karena kehendak-Nya, membayar zakat sebagai simbol peduli kepada masyarakat yang lain dan mensyukuri atas segala nikmat yang telah diberikan, mengerjakan puasa ramadhan sebagai simbol menahan hawa nafsu dan ikut merasakan dimana tatkala kita bisa makan dengan mudah disisi lain ada juga orang yang kurang beruntung yang untuk mendapatkan sesuap nasi pun mesti bekerja dengan keras . Dan puncaknya dari kewajiban adalah Berhaji ke Baitullah sebagai simbol melaksanakan panggilan Allah .
Sebelum Islam berkembang di Indonesia, telah terlebih dahulu ada agama Hindu dan Budha yang mendominasi di setiap wilayah di Indonesia. Islam yang mulai masuk sejak abad XIII M dilakukan oleh para pedagang yang datang dari pantai Malabar, pantai Karamandel termasuk Teluk Bangla, serta kemudian dari “Gujarat”. Dari faktor ini dapat dikatakan; Islam yang dibawa para pedagang tersebut adalah agama Islam yang sudah tersebar di pantai tersebut. (M. Abdul Karim.2013:31)
Begitu cepatnya Agama Islam ini meyebar termasuk ke Negeri Indonesia di karenakan dalam Islam terdapat perbedaan yang begitu mudah diterima oleh hati. Salah satu contohnya di agama Islam tak mengenal kasta, dimana pada agama Hindu terdapat kasta yang membedakan orang dengan keadaan keturunan dan keadaan ekonomi. Golongan yang mulia adalah Brahmana dan Kesatria yang terdiri dari para raja dan keturannnya serta prajurit perang, sementara petani dan pedagang kecil di golongkan kedalam kasta Paria. Islam secara tegas membahas hal ini bahwa semua mahluk ciptaan Allah SWT. adalah sama kedudukannya, yang melebihkan seseorang dan yang lainnya adalah Keimanan dan Ketaqwaan kepada Allah SWT.
Selain itu agama Hindu yang dikenal dengan ajaran Trimurti yang membagi kekuasaan Tuhan menjadi tiga ; Brahma, Wisnu dan Siwa. Dalam Islam yang dikenal dengan Ketauhidan yang berarti bahwa yang diakui sebagai pencipta dan pengatur alam semesta ini adalah Esa yakni Allah SWT. Bagi pemeluk Hindu adanya agama Islam memberikan sebuah pencerahan dari ajaran sebelumnya yang tak rasional dan membingingkan.  Jika kita selintas berfikir bagaimana alam semesta yang agung ini bisa terjadi dengan tiga tuhan, maka satu jawaban yang sepakat terucap adalah suatu kemustahilan, pasalnya jika ketiga tuhan tersebut membuat sebuah rencana pasti ketiga tuhan tersebut mempunyai tiga pendapat masing – masing yang berbeda sesuai dengan keinginannya. Lalu bagaimana alam semesta ini akan tercipta jika dari perencaannya pun masih terdapat perdebatan, beda hal jika Allah SWT. yang maha Esa, maka atas sifat kekuasannya bebas menciptakan apa yang  Ia inginkan tanpa ada campur tangan dan yang membatasinya.
Disisi lain, Islam yang bertujuan mempertahankan, menanamkan, dan mengembangkan kelangsungan berfungsinya nilai – nilai islami yang bersumber dari kitab Al-Qur’an dan Hadist . Dan sejalan dengan tuntutan kemajuan dan modernisasi kehidupan masyarakat, akibat pengaruh kebudayaan yang meningkat, pendidikan agama Islam memberikan kelenturan (flekbilitas) perkembangan nilai – nilai dalam ruang lingkup konfigurasinya. (Prof. H. Muzayin Arifin, M.Ed.2003:110)
            Namun, di masa kini kondisi umat Islam yang sangat jauh jika dibandingkan dengan kondisi ideal umat Islam seperti yang disebutkan dalam Al-Quran dan Hadits serta realitas umat terdahulu ataupun tujuan Islam. Realita yang terjadi menunjukkan bahwa eksistensi umat Islam seperti yg disebutkan dalam al Qur’an dan Hadits serta realitas umat terdahulu hilang atau dengan kata lain, umat Islam sekarang sedang terpuruk.
Problematika secara internal yang terjadi saat ini adalah Aqidah dan Akhlaq yang rusak di banding dengan tahun – tahun sebelumnya sebagai upaya dalam membendung hal ini pemerintah memprogramkan Pendidikan Karakter dengan kurikulum terbarunya, perpecahan antar umat islam sendiri yang merasa golongannya yang paling benar, Fanatisme Madzhab karena sebab permasalah furu’ (cabang) yang berbeda, kurangnya komitmen dalam mejalankan islam disebagian umat muslim.
Problematika secara internal yang terjadi adalah Ghazwul Fikri. Ghazwul Fikri yaitu  usaha suatu bangsa untuk menguasai pemikiran bangsa lain (kaum yang diinvasi), lalu menjadikan mereka sebagai pengikut setia terhadap setiap pemikiran, idealisme, way of life, metode pendidikan, kebudayaan, bahasa, etika, serta norma-norma kehidupan bangsa penginvasi.
Kemudian Sekulerisme, Sekulerisme merupakan Pemisahan dengan sangat dikotomis antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu non-agama hal ini memang merupakan bagian dari upaya untuk menghilangkan peran agama dalam masyarakat dan memunculkan keraguan akan kebenaran agama.
Dan masalah seljutnya adalah Kristenisasi, kristenisasi secara bahasa merupakan upaya untuk mengkristenkan orang lain dan menyebarkan ajaran kristen ke berbagai negara. Hal ini terbukti bahwa di beberapa bulan kebelakang terjadi kristenisasi di jakarta dalam    Car Free Day, yang dalam hal itu seseorang yang tak di kenal, yang menamakan dirinya sebuah komunitas sosial membagi-bagikan kalung, gelang kepada pejalan kaki , pesepedah di Car Free Day, tanpa pengetahuan yang menerima benda – benda tersebut layaknya benda biasa. Namun akhirnya hal ini pun terungkap bahwa gelang, kalung yang seseorang tersebut di bagikan adalah simbol – simbol dari kristen.
Dari mirisnya problematika baik intrenal maupun eksternal yang terjadi, solusi yang mesti kita lakukan di tengah kemajuan zaman yang semakin canggih sebagai guna membentengi diri hal perlu dilakukan adalah seimbangnya antara Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK) dan keteguhan Iman dan Taqwa (IMTAQ), meningkatnya rasa toleransi baik antar muslim ataupun Non-muslin dan senantiasa menjaga erat tali persaudaraan.



DAFTAR PUSTAKA
M. Abdul Karim, Islam Nusantara,Yogyakarta : Penerbit Gama Media,2013.
Prof. Dr. Khoirudin Nasution, M.A,Pengantar Studi Islam,Yogyakarta: Tazzafa,2009.
Prof. H. Muzayyin Arifin, M.Ed., Filsafat Pendidikan Islam,Jakarta : PT Bumi Aksara,2003.

0 comments:

Post a Comment