Oleh Dedi
Irawan
Siswa MTs Wahid
Hasyim Yogyakarta
Angin berbisik
pada aiys ‘’Manusia kejam,”. Aiys terdiam, berfikir tentang apa yang barusan ia
dengar
“Tidak!’’
jawab aiys seraya melanjutkan permainanya
“Manusia
kejam!’’ bisiknya lagi.
“Siapa?’’
“Manusia!’’
“Kenapa?’’
“Kejam!’’
“Tidak!’’
teriak aiys sembari tunggang-langgang mencari jalan menuju mamanya.
’’Aiys,kenapa...?”. Tanya mama pada aiys. Aiys terdiam lalu mengembamkan
pipinya yang mungil itu.berkata.’’itu ma, dia bilang kalau manusia kejam...!!”.
Mamanya tersenyum tipis, “Mungkin aiys salah dengar kali,” kata mama.
“Ma..bagaimana
warna daun?, bagaimana warna langit?, bagaimana indahnya dunia ini?, apakah
yang selama ini mama ceritakan benar?, kapan aiys bisa melihatnya?, kenapa
tuhan tidak memberikan mata yang bisa melihat untuk aiys?, apakah tuhan tak
sayang aiys? apakah tuhan hanya sayang mama? apakah mungkin tuhan tidak akan
membiarkan aiys melihat semuanya?, wajah aiys saja aiys tidak tau bagaimana
bentuknya, warnanya, keindahanya. Apakah benar apa yang selama ini mama ceritakan?’’
kata aiys sembari menangis dipangkuan mamanya.
Mamanya
tertekan atas apa yang aiys katakan, aiys baru berumur 6 tahun tapi
pertanyaanya sudah seperti itu.
“Aiys
setiap manusia itu dilahirkan berbeda, ada yang normal dan juga ada yang
tunanetra, ada yang besar dan juga ada yang kecil, ada yang pintar dan
juga ada yang tidak. mungkin, ditempat sana masih ada yang lebih menderita
daripada aiys,’’ ungkap mama pada aiys.
‘’Tapi,
kenapa harus aiys? kenapa gak mama atau yang lainya?’’teriak aiys meninggi.
Aiys tambah bercucuran air mata, disertai tangis haru mamanya. seketika suasana
menjadi hening. Mama mengusap air matanya, lalu mengusap air mata yang mengalir
dipipi. Mama berkata “Mama tau perasaan aiys, namun syukurilah apa yang telah
tuhan berikan pada aiys. Mungkin suatu saat nanti tuhan akan memberikan mata
yang bisa melihat buat aiys mata yang paling indah. oleh karena itu aiys harus
rajin berdo’a, rajin sembahyang dan
rajin berbuat baik pada mama,” kata mama penuh dengan rasa mengerti atas apa
yang aiys alami. Aiys tersenyum lebar.
Aisy berkata.
“Berarti, aiys bisa melihat dong suatu saat nanti?’’ teriak aiys penuh dengan
rasa kegembiraan.’’Iya, yang penting aiys menjalankan apa yang sudah menjadi
kewajiban aiys, seperti yang telah mama ajarkan selama ini,’’. Aiys mengangguk.
’’Sana lanjutin mainnya,’’suruh mama pada aiys. Aiys kembali bermain.
berlari-lari mengikuti gerak hatinya pada alam.
“Manusia
kejam!’’ bisiknya lagi.
“Tidak!”
“Manusia
kejam!’’
“Kenapa?’’
“Karena
kejam!’’
Bisikan
itu lagi-lagi membuat aiys jengkel. “Tidak!, manusia tidak kejam!’’ teriak aiys
marah. Suasana menjadi sunyi. Aiys terdiam, tertunduk. “Aiys! jangan jauh-jauh
mainya!’’ teriak mama seketika.’’Iya Ma!’’ aiys berjalan menuju tempat mama.
Meraba-raba tuk mencari jalan.
Ia menyadari
sesuatu. “Dimana pohon-pohon yang selalu setia menuntun langkah aiys menuju
mama? dimana kicauan burung yang selalu menghiasi telinga aiys dikalaku tak
mengerti apa-apa?’’ aiys mulai bertanya tentang semua itu.
‘’Mengapa?
karena manusia kejam.!’’ bisikan itu terdengar didaun telinga aiys. Aiys acuh
terhadap suara itu. Tiada gunanya ia membalas.’’Aiys!, sini nak!’’ teriak mama
pada aiys. Aiys berbaring dipangkuan mamanya.
‘’Ma,
dimana pohon-pohon dan kicauan burung yang selalu menemani aiys dikala bermain
ditempat ini?’’
Mama
terdiam, beberapa saat kemudin suasana menjadi hening. Menghiasi kalam-kabut
suasana sore. “Aiys anak mama satu-satunya yang pintar dan cantik, tempat ini
nantinya akan menjadi gedung dan mall yang sa...ngat besar,’’ jawab mama
membuat dahi aiys mengkerut.
“Gedung? Mall?
Apa itu ma?’’ tanya aiys heran.
”Itu untuk kita
bekerja dan berbelanja, kalau dimall ada banyak yang bisa aiys beli...’’
“Terus?” tanya
aisy
“Pokoknya
banyak deh,semuanya tersedia!’’
“Kesana yuk
ma,’’
“Maaf ya aiys,
tapi mama lagi gak punya uang,’’ perkataan mamanya membuat aiys kecewa. “kenapa
harus menggunakan uang untuk mendapatkan sesuatu,’’ batin aiys dalam hati.
***
Aiys merenung
di kamarnya, bertanya ’’Mengapa pepohonan harus diganti dengan apa yang disebut
mall atau gedung tersebut? apakah semua itu lebih indah daripada alam? tuhan,andai
saja aiys bisa melihat duniamu ini, pasti aiys bisa membedakan mana yang baik
dan tidak!’’ ungkap aiys
Siang berganti
malam, malam berganti pagi dan seterusnya. Sekarang tiada kicauan burung yang
menyalami pagi aiys, tiada udara sejuk yang terhirup dilubang hidung aiys dan
tiada suasana sunyi. Hanya suara berisik yang aiys tidak pernah aiys tau
bagaimana bentuknya. Mama bilang pada aiys kalau semua itu adalah apa yang
namanya kendaraan.
“Semua itu
tidaklah membuat aiys tersenyum lagi. Tidak seperti dahulu, yang masih dengan
pepohonan dan kicau burung yang menyalami hari-hari aiys.
“Ya tuhan, apa
yang terjadi pada bumimu ini?’’
Aiys
termenung, sesekali ia memanyunkan bibirnya yang lucu.
“Karena manusia
kejam!’’ bisikkan itu muncul lagi.
“Tidak!’’
“Manusia
kejam!’’
“Siapa?’’
“Manusia!’’
“Kenapa?’’
“Kejam!’’
Aiys menangis
’’Kenapa! kenapa dengan semua ini! apa yang dilakukan manusia sehingga alam
menolak, apa yang dilakukanya?’’ teriak aiys sesedukan. Aiys makin menumpahkan
air mata ia masih kecil, buta dan tidak tau apa-apa, aiys berbaring dikasurnya.
bertanya tentang apa yang terjadi sunyi.
***
“Ma! dimana mama?’’ teriak aiys
menghentikan sunyinya hari. Aiys menangis, ia mencari jalan menuju kamar
mamanya “ma! mama!’’ teriaknya lagi. Aiys meraba-raba mencari jalan menuju
kamar mamanya. Ia membuka pintu kamar mamanya seraya berteriak “Mama!’’ namun
tiada respon yang menyalami. Ia meraba-raba kasur. Mamanya dingin itulah yang
dirasakan tanganya ketika menyentuh kulit mamanya. “Mama!’’ ia menggoyangkan
tubuh mamanya.tapi sama sekali tiada respon.
“Mama! jangan tinggalkan aiys! aiys
tidak punya siapa-siapa lagi selain mama!’’Aiys terus menggoyangkan tubuh
mamanya yang sudah tidak berdaya. “Ma!” teriak aiys mencucurkan air
mata.menangis. Ia meraba-raba muka mamanya, menciumnya berharap mamanya akan
membalas ciuman aiys “Mama!’’ teriak aiys bercucuran air mata.
“Tuhan! kenapa engkau lakukan semua
ini pada aiys! apakah memang tidak pantas kami berada dibumimu ini?’’ teriak
aiys sesedukan. kegelapan yang aiys rasakan berlahan sirna. Ia bangun dari
tidurnya. Mimpi hanya mimpi, aiys berlahan membuka matanya. Ia dapat melihat
cahaya terang buram. Perlahan terlihat jelas.wajah seorang wanita terlihat oleh
mata aiys “mama?’’ucap aiys disambut pelukan mamanya.
“Mama aiys bisa melihat?’’ teriak
aiys penuh dengan kegembiraan.air mata kebahagiaan terlihat jelas diwajah aiys
dan mamanya.’’Bagaimana bisa ma?’’ tanya aiys. ’’Aiys, mama selama ini
ngumpulin uang untuk operasi aiys, sekarang aiys sudah bisa melihat, jadi
jangan salahkan tuhan lagi ya nak, ini semua berkatnya’’ ucap mama dengan
senyum yang sangat indah.
“Kita dimana ma?’’
“Di rumah sakit,’’
Aiys bertanya tentang semua yang ia lihat,
tentang warna dan apa kegunaanya.
“Ma, itu apa?’’
“Itu namanya A,C’’
“Buat?’’
“Pengatur suhu ruangan, eem..hampir
sama dengan kipas di kamar aiys.’’
“Warnanya?’’
“Itu warnanya putih,’’ ucap mama
pada aiys.
Aiys sangatlah senang terhadap apa
yang ia alami hari ini jantung aiys berdetak kencang saat perjalanan pulang,’’
kata mama, itu semua namanya gedung, lalu mana pohon yang selalu menemani
aiys?’’ mama terdiam sebentar lalu berkata “Di Jakarta ini, sangat minim
pohonnya. Jadi, wajar kalau aiys tak lihat,” jawab mama.
“Ini buat aiys,’’
“Apa ini ma?’’
“Ini hp,’’
“Buat?’’
“Buat main bisa, buat cari informasi
juga bisa,’’
Aiys heran melihat benda yang
dinamakan hp tersebut. ”Sini biar mama bantu, jadi gini nyalainya,’’ hp
tersebut menyala aiys sangat heran melihatnya ”aiys ingin melihat alam
pepohonankan?’’. ’’iya’’ kata aisy. ’’ini’’ mama menyodorkan hpnya ke
aiys.’’wahhh...bagus banget! jadi ini ya yang namanya pohon, yang selalu mama
ceritakan kalau ini indah yang selalu menemani aiys saat bermain dan menuntun
langkah-langkah aiys,’’
Aiys dan mamanya sampai dirumah.
Aiys tersenyum lebar melihat rumahnya disertai senyum bahagia mamanya yang
melihatnya. “Aiys sana tidur, besok mama ajak ke tempat yang banyak pohonnya.
“Beneran ma?’’
“Iya’’
“Asyik!’’
Aiys masuk kedalam kamarnya,
melihat-lihat detail tentang tempat yang selama ini aiys tempati. aiys melihat
sebuah mushaf. “Ini pasti yang selalu mama bacakan pada aiys’’ ucap aiys. Ia
memeluknya dan menciumnya.bahagia.
***
Waktu menunjukan pukul 08.00 pagi.
Aiys sudah berdandan rapi dan mengemas barang-barangnya, “Ma! ayo! aiys udah
gak sabar nih! “Teriak aiys tergesa, karena rengekan putri kecilnya mamanya gak
bisa menolak. Perjalanan berlangsung mulus. Pertanyaan demi pertanyaan
terlontar dibibir aiys. 3 jam berlalu didalam kendaraan.
“Kita sampai,’’
“ini dimana ma?’’
“Di magelang, rumah baru kita, rumah
peninggalan papa aiys,’’
“Rumah kita?’’
‘’Iya’’
‘’Asyik! wow banyak banget pohonya
ma, aiys bahagia! sangat,sangat bahagia!’’ teriak aiys girang.
“Ma,pohon itu warnanya apa?’’
“Yang atasnya itu warnanya hijau,’’
“Oohh hijau, aiys suka warna
hijau!’’
Aiys sangatlah bahagia atas semua
yang ia lihat. aiys berbaring dibawah pohon apel bersama mamanya tertidur
lelap.
“Manusia kejam!’’ sosok itu
muncul,berupa angin berwujud seperti manusia.
“Kenapa?’’
“Karena manusia kejam!’’
“maksud aiys, kejam karena apa?’’
“lihat apa yang kalian lakukan pada
bumi ini! berlahan semuanya hilang! pepohonan yang rindang telah berganti
bangunan dan gedung-gedung yang menjulang tinggi! berlahan kalian menghancurkan
semuanya!’’
“Tidak, kau salah! tidak semua
manusia berlaku seperti itu! tidak semua!’’
“Bagaimana kau membuktikanya?”
“Baiklah,aiys janji akan mempertahankan
alam yang telah tuhan ciptakan ini, aiys janji!’’
“Janji,’’
‘’Iya janji,”
Aiys terbangun dari lelapnya tidur
dipangkuan mamanya.
“Ma?’’
“a aiys?’’
“Apakah aiys bisa mempertahankan
semuanya? pohon ini, alam ini?.’’
“Pasti bisa! janji sama mama ya,’’
Aiys dan mama tersenyum lebar,janji
mereka akan selalu ada didalam mimpi mereka, impian mereka dan tujuan mereka.
“Ma?’’
“Iya”
“Ini semua akan selalu menjadi janji
aiys, selalu menjadi ‘’JANJI AIYS!’’
0 comments:
Post a Comment