Blogger news

Friday, 25 November 2016

Cerpen: Janji Aisy




 Oleh Dedi Irawan
Siswa MTs Wahid Hasyim Yogyakarta

Angin berbisik pada aiys ‘’Manusia kejam,”. Aiys terdiam, berfikir tentang apa yang barusan ia dengar
 “Tidak!’’ jawab aiys seraya melanjutkan permainanya
“Manusia kejam!’’ bisiknya lagi.
“Siapa?’’
“Manusia!’’
“Kenapa?’’
“Kejam!’’
 “Tidak!’’ teriak aiys sembari tunggang-langgang mencari jalan menuju mamanya. ’’Aiys,kenapa...?”. Tanya mama pada aiys. Aiys terdiam lalu mengembamkan pipinya yang mungil itu.berkata.’’itu ma, dia bilang kalau manusia kejam...!!”. Mamanya tersenyum tipis, “Mungkin aiys salah dengar kali,” kata mama.
“Ma..bagaimana warna daun?, bagaimana warna langit?, bagaimana indahnya dunia ini?, apakah yang selama ini mama ceritakan benar?, kapan aiys bisa melihatnya?, kenapa tuhan tidak memberikan mata yang bisa melihat untuk aiys?, apakah tuhan tak sayang aiys? apakah tuhan hanya sayang mama? apakah mungkin tuhan tidak akan membiarkan aiys melihat semuanya?, wajah aiys saja aiys tidak tau bagaimana bentuknya, warnanya, keindahanya. Apakah benar apa yang selama ini mama ceritakan?’’ kata aiys sembari menangis dipangkuan mamanya.


 Mamanya tertekan atas apa yang aiys katakan, aiys baru berumur 6 tahun tapi pertanyaanya sudah seperti itu.
 “Aiys setiap manusia itu dilahirkan berbeda, ada yang normal dan juga ada yang tunanetra, ada yang besar dan juga ada yang kecil, ada yang  pintar dan juga ada yang tidak. mungkin, ditempat sana masih ada yang lebih menderita daripada aiys,’’ ungkap mama pada aiys.
 ‘’Tapi, kenapa harus aiys? kenapa gak mama atau yang lainya?’’teriak aiys meninggi. Aiys tambah bercucuran air mata, disertai tangis haru mamanya. seketika suasana menjadi hening. Mama mengusap air matanya, lalu mengusap air mata yang mengalir dipipi. Mama berkata “Mama tau perasaan aiys, namun syukurilah apa yang telah tuhan berikan pada aiys. Mungkin suatu saat nanti tuhan akan memberikan mata yang bisa melihat buat aiys mata yang paling indah. oleh karena itu aiys harus rajin berdo’a, rajin sembahyang dan rajin berbuat baik pada mama,” kata mama penuh dengan rasa mengerti atas apa yang aiys alami. Aiys tersenyum lebar.
Aisy berkata. “Berarti, aiys bisa melihat dong suatu saat nanti?’’ teriak aiys penuh dengan rasa kegembiraan.’’Iya, yang penting aiys menjalankan apa yang sudah menjadi kewajiban aiys, seperti yang telah mama ajarkan selama ini,’’. Aiys mengangguk. ’’Sana lanjutin mainnya,’’suruh mama pada aiys. Aiys kembali bermain. berlari-lari mengikuti gerak hatinya pada alam.
“Manusia kejam!’’ bisiknya lagi.
“Tidak!”
“Manusia kejam!’’
“Kenapa?’’
“Karena kejam!’’
 Bisikan itu lagi-lagi membuat aiys jengkel. “Tidak!, manusia tidak kejam!’’ teriak aiys marah. Suasana menjadi sunyi. Aiys terdiam, tertunduk. “Aiys! jangan jauh-jauh mainya!’’ teriak mama seketika.’’Iya Ma!’’ aiys berjalan menuju tempat mama. Meraba-raba tuk mencari jalan.
Ia menyadari sesuatu. “Dimana pohon-pohon yang selalu setia menuntun langkah aiys menuju mama? dimana kicauan burung yang selalu menghiasi telinga aiys dikalaku tak mengerti apa-apa?’’ aiys mulai bertanya tentang semua itu.
 ‘’Mengapa? karena manusia kejam.!’’ bisikan itu terdengar didaun telinga aiys. Aiys acuh terhadap suara itu. Tiada gunanya ia membalas.’’Aiys!, sini nak!’’ teriak mama pada aiys. Aiys berbaring dipangkuan mamanya.
 ‘’Ma, dimana pohon-pohon dan kicauan burung yang selalu menemani aiys dikala bermain ditempat ini?’’
 Mama terdiam, beberapa saat kemudin suasana menjadi hening. Menghiasi kalam-kabut suasana sore. “Aiys anak mama satu-satunya yang pintar dan cantik, tempat ini nantinya akan menjadi gedung dan mall yang sa...ngat besar,’’ jawab mama membuat dahi aiys mengkerut.
“Gedung? Mall? Apa itu ma?’’ tanya aiys heran.
”Itu untuk kita bekerja dan berbelanja, kalau dimall ada banyak yang bisa aiys beli...’’
“Terus?” tanya aisy
“Pokoknya banyak deh,semuanya tersedia!’’
“Kesana yuk ma,’’
“Maaf ya aiys, tapi mama lagi gak punya uang,’’ perkataan mamanya membuat aiys kecewa. “kenapa harus menggunakan uang untuk mendapatkan sesuatu,’’ batin aiys dalam hati.
                                                                   ***
Aiys merenung di kamarnya, bertanya ’’Mengapa pepohonan harus diganti dengan apa yang disebut mall atau gedung tersebut? apakah semua itu lebih indah daripada alam? tuhan,andai saja aiys bisa melihat duniamu ini, pasti aiys bisa membedakan mana yang baik dan tidak!’’ ungkap aiys
Siang berganti malam, malam berganti pagi dan seterusnya. Sekarang tiada kicauan burung yang menyalami pagi aiys, tiada udara sejuk yang terhirup dilubang hidung aiys dan tiada suasana sunyi. Hanya suara berisik yang aiys tidak pernah aiys tau bagaimana bentuknya. Mama bilang pada aiys kalau semua itu adalah apa yang namanya kendaraan.
“Semua itu tidaklah membuat aiys tersenyum lagi. Tidak seperti dahulu, yang masih dengan pepohonan dan kicau burung yang menyalami hari-hari aiys.
“Ya tuhan, apa yang terjadi pada bumimu ini?’’
 Aiys termenung, sesekali ia memanyunkan bibirnya yang lucu.
“Karena manusia kejam!’’ bisikkan itu muncul lagi.
“Tidak!’’
“Manusia kejam!’’
“Siapa?’’
“Manusia!’’
“Kenapa?’’
“Kejam!’’
Aiys menangis ’’Kenapa! kenapa dengan semua ini! apa yang dilakukan manusia sehingga alam menolak, apa yang dilakukanya?’’ teriak aiys sesedukan. Aiys makin menumpahkan air mata ia masih kecil, buta dan tidak tau apa-apa, aiys berbaring dikasurnya. bertanya tentang apa yang terjadi sunyi.
                                                                  ***
“Ma! dimana mama?’’ teriak aiys menghentikan sunyinya hari. Aiys menangis, ia mencari jalan menuju kamar mamanya “ma! mama!’’ teriaknya lagi. Aiys meraba-raba mencari jalan menuju kamar mamanya. Ia membuka pintu kamar mamanya seraya berteriak “Mama!’’ namun tiada respon yang menyalami. Ia meraba-raba kasur. Mamanya dingin itulah yang dirasakan tanganya ketika menyentuh kulit mamanya. “Mama!’’ ia menggoyangkan tubuh mamanya.tapi sama sekali tiada respon.
“Mama! jangan tinggalkan aiys! aiys tidak punya siapa-siapa lagi selain mama!’’Aiys terus menggoyangkan tubuh mamanya yang sudah tidak berdaya. “Ma!” teriak aiys mencucurkan air mata.menangis. Ia meraba-raba muka mamanya, menciumnya berharap mamanya akan membalas ciuman aiys “Mama!’’ teriak aiys bercucuran air mata.
“Tuhan! kenapa engkau lakukan semua ini pada aiys! apakah memang tidak pantas kami berada dibumimu ini?’’ teriak aiys sesedukan. kegelapan yang aiys rasakan berlahan sirna. Ia bangun dari tidurnya. Mimpi hanya mimpi, aiys berlahan membuka matanya. Ia dapat melihat cahaya terang buram. Perlahan terlihat jelas.wajah seorang wanita terlihat oleh mata aiys “mama?’’ucap aiys disambut pelukan mamanya.
“Mama aiys bisa melihat?’’ teriak aiys penuh dengan kegembiraan.air mata kebahagiaan terlihat jelas diwajah aiys dan mamanya.’’Bagaimana bisa ma?’’ tanya aiys. ’’Aiys, mama selama ini ngumpulin uang untuk operasi aiys, sekarang aiys sudah bisa melihat, jadi jangan salahkan tuhan lagi ya nak, ini semua berkatnya’’ ucap mama dengan senyum yang sangat indah.
“Kita dimana ma?’’
“Di rumah sakit,’’
Aiys bertanya tentang semua yang ia lihat, tentang warna dan apa kegunaanya.
“Ma, itu apa?’’
“Itu namanya A,C’’
“Buat?’’
“Pengatur suhu ruangan, eem..hampir sama dengan kipas di kamar aiys.’’
“Warnanya?’’
“Itu warnanya putih,’’ ucap mama pada aiys.
Aiys sangatlah senang terhadap apa yang ia alami hari ini jantung aiys berdetak kencang saat perjalanan pulang,’’ kata mama, itu semua namanya gedung, lalu mana pohon yang selalu menemani aiys?’’ mama terdiam sebentar lalu berkata “Di Jakarta ini, sangat minim pohonnya. Jadi, wajar kalau aiys tak lihat,” jawab mama.
“Ini buat aiys,’’
“Apa ini ma?’’
“Ini hp,’’
“Buat?’’
“Buat main bisa, buat cari informasi juga bisa,’’
Aiys heran melihat benda yang dinamakan hp tersebut. ”Sini biar mama bantu, jadi gini nyalainya,’’ hp tersebut menyala aiys sangat heran melihatnya ”aiys ingin melihat alam pepohonankan?’’. ’’iya’’ kata aisy. ’’ini’’ mama menyodorkan hpnya ke aiys.’’wahhh...bagus banget! jadi ini ya yang namanya pohon, yang selalu mama ceritakan kalau ini indah yang selalu menemani aiys saat bermain dan menuntun langkah-langkah aiys,’’
Aiys dan mamanya sampai dirumah. Aiys tersenyum lebar melihat rumahnya disertai senyum bahagia mamanya yang melihatnya. “Aiys sana tidur, besok mama ajak ke tempat yang banyak pohonnya.
“Beneran ma?’’
“Iya’’
“Asyik!’’
Aiys masuk kedalam kamarnya, melihat-lihat detail tentang tempat yang selama ini aiys tempati. aiys melihat sebuah mushaf. “Ini pasti yang selalu mama bacakan pada aiys’’ ucap aiys. Ia memeluknya dan menciumnya.bahagia.
                                                                   ***
Waktu menunjukan pukul 08.00 pagi. Aiys sudah berdandan rapi dan mengemas barang-barangnya, “Ma! ayo! aiys udah gak sabar nih! “Teriak aiys tergesa, karena rengekan putri kecilnya mamanya gak bisa menolak. Perjalanan berlangsung mulus. Pertanyaan demi pertanyaan terlontar dibibir aiys. 3 jam berlalu didalam kendaraan.
“Kita sampai,’’
“ini dimana ma?’’
“Di magelang, rumah baru kita, rumah peninggalan papa aiys,’’
“Rumah kita?’’
‘’Iya’’
‘’Asyik! wow banyak banget pohonya ma, aiys bahagia! sangat,sangat bahagia!’’ teriak aiys girang.
“Ma,pohon itu warnanya apa?’’
“Yang atasnya itu warnanya hijau,’’
“Oohh hijau, aiys suka warna hijau!’’
Aiys sangatlah bahagia atas semua yang ia lihat. aiys berbaring dibawah pohon apel bersama mamanya tertidur lelap.
“Manusia kejam!’’ sosok itu muncul,berupa angin berwujud seperti manusia.
“Kenapa?’’
“Karena manusia kejam!’’
“maksud aiys, kejam karena apa?’’
“lihat apa yang kalian lakukan pada bumi ini! berlahan semuanya hilang! pepohonan yang rindang telah berganti bangunan dan gedung-gedung yang menjulang tinggi! berlahan kalian menghancurkan semuanya!’’
“Tidak, kau salah! tidak semua manusia berlaku seperti itu! tidak semua!’’
“Bagaimana kau membuktikanya?”
“Baiklah,aiys janji akan mempertahankan alam yang telah tuhan ciptakan ini, aiys janji!’’
“Janji,’’
‘’Iya janji,”
Aiys terbangun dari lelapnya tidur dipangkuan mamanya.
“Ma?’’
“a aiys?’’
“Apakah aiys bisa mempertahankan semuanya? pohon ini, alam ini?.’’
“Pasti bisa! janji sama mama ya,’’
Aiys dan mama tersenyum lebar,janji mereka akan selalu ada didalam mimpi mereka, impian mereka dan tujuan mereka.
“Ma?’’
“Iya”
“Ini semua akan selalu menjadi janji aiys, selalu menjadi ‘’JANJI AIYS!’’

0 comments:

Post a Comment